Sedikit Cerita Tentang Jasa Upload APK Android ke Play Store

Sekitar pertengahan tahun 2018 kemarin saya membuka jasa upload APK (Aplikasi) Android ke Play Store. Jasa ini saya tawarkan di grup-grup Facebook yang membahas tentang pemrograman Android.

Di luar dugaan saya ternyata peminatnya cukup banyak. Hingga saya taksir ada pemasukan sekitar 1 juta untuk jasa upload APK ini.

Tetapi karena kurangnya pengetahuan saya tentang peraturan upload APK di Play Store, akhirnya sekitar awal tahun 2019 akun Google Play Developer saya disuspend untuk selamanya oleh Google.

Padahal di akun tersebut terdapat sekitar 20 an aplikasi milik client saya.

Dan saya baca-baca informasi di internet memang akun Google Play Developer yang sudah disuspend maka tidak bisa diselamatkan lagi. Bahkan kalau misalkan kita membuat akun Google Play Developer lagi maka kemungkinan besar akan disuspend lagi. Karena pihak Google sudah menandai IP, lokasi dan perangkat kita.

Panik, bingung itulah yang saya rasakan waktu menerima email dari Google bahwa akun Google Play Developer saya disuspend.

Beberapa client saya menanyakan mengapa aplikasi mereka tidak tampil lagi di Play Store. Dan saya jelaskan bahwa akun Google Play Developer saya disuspend oleh Google.

Jasa upload APK Android ke Play Store sebenarnya cukup menguntungkan.

Dengan modal sekitar $25, atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 375 ribu, keuntungannya cukup besar.

Untuk satu kali upload APK Android tarif yang dipasang oleh pengupload biasanya sekitar 50 ribu sampai 100 ribu rupiah.

Untuk cara pemasaran jasa tersebut saya menggunakan dua cara. Pertama lewat artikel yang saya post di blog. Kedua dengan menawarkan jasa tersebut di Facebook.

Untuk melakukan upload APK Android ke Play Store pun cukup mudah sebenarnya. Kita hanya perlu mengisi semacam form yang disediakan Google yang berisi informasi tentang aplikasi Android yang akan kita upload ke Play Store.

Tetapi jasa upload APK Android ke Play Store ini memang mempunyai resiko yang cukup besar. Bila ada aplikasi yang kita upload ternyata melanggar peraturan, misalnya melanggar hak cipta, maka resikonya akun Google Play Developer kita juga akan ikut kesuspend.

Buat Anda yang tertarik untuk membuka jasa upload APK Android ke Play Store saya mempunyai sedikit tips agar akun Google Play Developer Play Anda tidak disuspend, atau setidaknya untuk mengurangi kemungkinan disuspend.

1. Buat sendiri akun Google Play Developer

Usahakan jangan beli akun yang sudah jadi. Resikonya kalau kita beli yang sudah jadi maka kita akan kesulitan kalau tiba-tiba Google meminta verifikasi identitas pembayaran kita. Karena kalau kita beli akun yang sudah jadi maka yang mempunyai kartu kredit/debit adalah orang yang membuat akun tersebut. Dan kalau tiba-tiba Google meminta verifikasi maka kita akan kesulitan. Dan resikonya akun Google Play Developer kita akan disuspend kalau verifikasi identitas pembayaran kita gagal.

Untuk membuat akun Google Play Developer kita membutuhkan kartu debit/kredit. Untuk kartu kredit setahu saya semua jenis kartu kredit bisa dipakai untuk mendaftar Google Play Developer.

Untuk kartu debit di Indonesia setahu saya hanya beberapa saja yang mendukung untuk Google Play Developer. Salah satu jenis kartu debit yang bisa dipakai untuk pendaftaran akun Google Play Developer adalah kartu debit Jenius dari Bank BTPN.

2. Sebelum mengupload APK ke Play Store periksa dulu aplikasi tersebut dengan seksama. Jika di aplikasi tersebut ternyata mengandung pelanggaran maka sebaiknya jangan diupload. Minta client untuk memperbaiki aplikasi tersebut sampai tidak ada pelanggaran lagi, baru kemudian aplikasi tersebut Anda upload ke Play Store.

3. Jika ternyata aplikasi yang sudah kita upload ke Play Store ternyata ada pelanggaran maka segera minta client untuk memperbaiki aplikasi tersebut, kemudian upload kembali ke Play Store

Demikianlah sedikit cerita saya tentang jasa upload APK Android ke Play Store. Beberapa tips juga sudah saya berikan untuk mengurangi resiko akun Google Play Developer disuspend. Semoga bermanfaat.

Berbagi :